Penyakit Gangguan Metabolisme Asam Amino

PENYAKIT PKU ( PHENYL KETON URIA )
    Asam amino merupakan komponen pembentuk protein. Penyakit keturunan pada pengolahan asam amino dapat menyebabkan gangguan pada penguraian asam amino maupun pemindahan asam amino ke dalam sel.
PENGERTIAN
PKU adalah singkatan dari phenylketonuria. Penyakit ini bersifat genetik autosom resesif. Tubuh penderita fenilketonuria tidak memiliki atau kekurangan enzim fenilalanin hidroksinase (PAH). Pada keadaan normal, fenilalanin (Phe) dapat diubah menjadi tirosin. Namun ketika tidak ada enzim fenilalanin hidroksinase, kadar fenilalanin menjadi sangat tinggi dalam darah dan sangat berbahaya bagi tubuh. Akibatnya adalah dapat menumpuk dalam darah, menjadi racun bagi otak, dan menyebabkan keterbelakangan mental
Fenilketonuria (fenilalaninemia, fenilpiruvat oligofrenia ) adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak memiliki enzim pengolah asam amino fenilalanin, sehingga menyebabkan kadar fenilalanin yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh.
Dalam keadaan normal, fenilalanin diubah menjadi tirosin dan dibuang dari tubuh. Tanpa enzim tersebut, fenilalanin akan tertimbun di dalam darah dan merupakan racun bagi otak, menyebabkan keterbelakangan mental.
GEJALA
Pada saat bayi baru lahir biasanya tidak ditemukan gejala. Kadang bayi tampak mengantuk atau tidak mau makan. Bayi memiliki kulit, rambut dan mata yang berwarna lebih terang dibandingkan dengan anggota keluarga yang lain yang tidak menderita penyakit ini. Ada juga bayi yang mengalami ruam pada kulit yang menyerupai eksim. Jika tidak diobati, bayi akan segera mengalami keterbelakangan mental yang biasanya bersifat berat.
Gejala pada anak anak yang menderita fenilketonuria tetapi tidak di obati atau tidak terdiagnosis adalah :
a.    Kejang
b.    Mual dan muntah
c.    Prilaku agresif atau melukai diri sendiri
d.    Hiperaktif
e.    Kadang kadang mengalami gejala psikis
f.    Bau badan seperti bau tikus karena di dalam air kemih dan keringatnya mengandung asam fenil asetat ( hasil pemecahan fenilalanin ).
Fenilketonuria pada wanita hamil memberikan dampak yang besar terhadap janin  yang di kandungnya yaitu menyebabkan keterbelakangan mental dan fisik. Bayi terlahir dengan kepala yang kecil (mikrosefalus) dan penyakit jantung. Jika selama hamil dilakukan pengawasan ketat terhadap kadar fenilalanin ibu, biasanya bayi yang lahir akan normal.

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingginya kadar fenilalanin dan rendahnya kadar tirosin.
PENGOBATAN
    Pengobatan meliputi pembetasan asupan fenilalanin. Semua sumber protein alami mengandung 4% fenilalanin, karena itu mustahil untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah yang cukup tanpa melebihi jumlah fenilalanin yang dapat diterima. Karena itu sebagai pengganti susu dan daging, penderita harus makan sejumlah makanan sintesis yang menyedikan asam amino lainnya. Penderita bisa makan makanan alami rendah protein seperti buah buahan, sayur sayuran dan gandum dalam jumlah tertentu.
    Untuk mencegah terjadinya keterbelakangan mental pada bayi, pada minggu pertama fenilalanin harus di batasi. Pembatasan yang di mulai sedini mungkin dan terlaksana dengan baik, memungkinkan terjadinya perkembangan yang normal dan mencegah kerusakan otak. Jika pembatasan ini tidak dapat dipertahankan, maka anak akan mengalami kesulitan disekolah. Pembatasan yang dimulai setelah anak berumur 2-3 tahun hanya bisa mengendalikan hiperaktivitas yang berat dan kejang. Pembatasan fenilalanin sebaiknya dilakukan sepanjang hidup penderita.

PENYAKIT ALKAPTONURIA
PENGERTIAN
    Alkaptonuria adalah gangguan yang terjadi pada metabolisme tirosin. Alkaptonuria lebih populer di daerah Slovakia dan di Republik Dominika. Yaitu terjadinya gangguan pada mutasi  gen alkaptonuria oksidase homogentisate. Gen oksidase homogentisate bekerja untuk membuat enzim yang disebut oksidase homogentisate. Enzim ini membantu asam amino fenilalanin dan Tirosin, yang merupakan blok protein yang signifikan. Karena alkaptonuria adalah resesif autosomal, maka ada kemungkinan semua keturunan di dalam sebuah keluarga tidak terkena penyakit ini. Namun, karena banyak orang yang mengalami penyakit ini tanpa didahului dengan gejala, maka frekuensi jumlah orang yang terdeteksi menjadi berkurang. 

GEJALA
Kondisi ini diwariskan dalam pola autosom resesif, yang berarti kedua salinan dari gen dalam sel masing-masing memiliki mutasi. Alkaptonuria sendiri adalah asimtomatik, tetapi sklera mata terlihat seperti mengalami pigmentasi dan kulit gelap di daerah sekitar kelenjar keringat apabila terkena sinar matahari, dan dapat menyebabkan keringat berwarna cokelat. Urin dapat berubah menjadi cokelat. Gejala utama alkaptonuria adalah akumulasi dari homogentisat asam dalam jaringan. Dalam sendi ini menyebabkan kerusakan tulang rawan, khususnya di tulang belakang dan menyebabkan sakit punggung pada usia muda dan ini banyak di temui., dapat juga dirasakan  di pinggul dan bahu. Pada jantung di temui pada penyakit katup jantung, terutama kalsifikasi dan regurgitasi aorta dan dari katup mitral.
Alkaptonuria diwariskan, yang artinya adalah diturunkan dari orang tua untuk anak-anak mereka. Penyakit arteri koroner dapat dipercepat dalam alkaptonuria. Laki-laki cenderung memiliki awal gejala rematik dengan tingkat keparahan yang lebih besar daripada perempuan, meskipun alasan untuk perbedaan ini tidak jelas. Visi biasanya tidak terkena dampak, namun pigmentasi di bagian putih mata terlihat jelas pada kebanyakan pasien dengan empat puluhan awal. Gigi, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dan organ endokrin mungkin juga terpengaruh. Seperti penyakit genetik, alkaptonuria sendiri tidak bisa dicegah, tetapi beberapa manifestasi, seperti arthritis, dapat diminimalkan dengan pengobatan. Kondisi ini tidak menyebabkan keterlambatan perkembangan atau gangguan kognitif dan umur individu yang terkena umumnya tidak sama. Beberapa gejala Alkaptonuria dapat dikendalikan dengan pengobatan.
PENGOBATAN
Diagnosis alkaptonuria perlu dicurigai sebelum melakukan pemeriksaan diagnostik menggunakan kromatografi. Baik plasma darah dan urin dapat digunakan untuk diagnosis. Tidak ada bentuk penanganan yang pasti dalam menghambat laju perjalanan penyakit alkaptonuria ini. Perawatan umumnya direkomendasikan meliputi pengendalian diet dosis fenilalanin dan tirosin dan pemberian asam askorbat dalam jumlah yang besar. Pembatasan diet mungkin tidak efisien pada anak, namun manfaat pada orang dewasa belum dibuktikan. Beberapa keuntungan di dapat pada pasien yang mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi. Hal ini telah ditunjukkan dengan terbentuknya pigmen coklat dalam tulang rawan dan dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan radang sendi.


PENYAKIT ALBINO

PENGERTIAN
Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut juga hypomelanism atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenital disorder. Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut (atau lebih jarang hanya pada mata). Albino timbul dari perpaduan gen resesif. Ciri-ciri seorang albino adalah mempunyai kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih pucat dan memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah.
Albino adalah kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat ditransmisi melalui kontak, tranfusi darah, dsb. Gen albino menyebabkan tubuh tidak dapat membuat pigmen melanin. Sebagian besar bentuk albino adalah hasil dari kelainan biologi dari gen-gen resesif yang diturunkan dari orang tua, walaupun dalam kasus-kasus yang jarang dapat diturunkan dari ayah/ibu saja. Ada mutasi genetik lain yang dikaitkan dengan albino, tetapi semuanya menuju pada perubahan dari produksi melanin dalam tubuh.
Albino dikategorikan dengan tirosinase positif atau negatif. Dalam kasus dari albino tirosinase positif, enzim tirosinase ada, namun melanosit (sel pigmen) tidak mampu untuk memproduksi melanin karena alasan tertentu yang secara tidak langsung melibatkan enzim tirosinase. Dalam kasus tirosinase negatif, enzim tirosinase tidak diproduksi atau versi nonfungsional diproduksi.
Seseorang dapat menjadi karier dari gen albino tanpa menunjukkan fenotif tertentu, sehingga seorang anak albino dapat muncul dari orang tua yang tidak albino. Albino tidak terpengaruh gender, kecuali ocular albino (terkait dengan kromosom X), sehingga pria lebih sering terkena ocular albino. Karena penderita albino tidak mempunyai pigmen melanin (berfungsi melindungi kulit dari radiasi ultraviolet yang datang dari matahari), mereka menderita karena sengatan sinar matahari, yang bukan merupakan masalah bagi orang biasa.

TIPE ALBINO
Sekitar satu dari tujuh belas ribu orang menjadi albino, walaupun 1-70 orang adalah pembawa, bukan penderita.
Ada dua kategori utama dari albino pada manusia :
1.    Oculocutaneous albinism (berarti albino pada mata dan kulit), kehilangan pigmen pada mata, kulit, dan rambut.
2.    Ocular albinism, hanya kehilangan pigmen pada mata. Orang-orang dengan oculocutaneous albinism bisa tidak mempunyai pigmen dimana saja sampai ke tingkat hampir normal. Orang-orang dengan ocular albinism mempunyai warna rambut dan kulit yang normal, dan banyak dari mereka mempunyai penampilan mata yang normal.
Tipe lain, yaitu :
•    Recessive total albinism with congenital deafness
•    Albinism black-lock cell-migration disorder syndrome (ABCD)
•    Albinism-deafness syndrome (ADFN) (yang sebenarnya lebih berhubungan dengan vitiligo).
Hanya tes genetik satu-satunya cara untuk mengetahui seorang albino menderita kategori yang mana, walaupun beberapa dapat diketahui dari penampilannya.
GEJALA
Dengan test genetik, dapat diketahui apa seseorang itu albino berikut variasinya, tetapi tidak ada keuntungan medis kecuali pada kasus non-OCA disorders yang dapat menyebabkan albino disertai dengan masalah medis lain yang dapat diobati. Gejala-gejala dari albino dapat diobati dengan berbagai macam metode.
Umumnya kelainan mata pada penderita albino adalah sebagai berikut :
•    Nystagmus, pergerakan bola mata yang irregular dan rapid dalam pola melingkar
•     Strabismus (”crossed eyes” or “lazy eye”).
•     Kesalahan dalam refraksi seperti miopi, hipertropi, dan astigmatisma.
•    Fotofobia, hipersensitivitas terhadap cahaya
•    Hipoplasi foveal – kurang berkembangnya fovea (bagian tengah dari retina)
•     Hipoplasi nervus optikus – kurang berkembangnya nervus optikus.
•     Abnormal decussation (crossing) dari fiber nervus optikus pada chiasma optikus.
•     Ambliopia, penurunan akuisitas dari satu atau kedua mata karena buruknya transmisi ke otak   sering karena kondisi lain seperti strabismus.
Hilangnya pigmen juga membuat kulit menjadi terlalu sensitif pada cahaya matahari, sehingga mudah terbakar, sehingga penderita albino sebaiknya menghindari cahaya matahari atau melindungi kulit mereka.
PENGOBATAN
Albino adalah suatu kondisi yang tidak dapat diobati atau disembuhkan, tetapi ada beberapa hal kecil yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup. Yang terpenting adalah memperbaiki daya lihat, melindungi mata dari sinar terang, dan menghindari kerusakan kulit dari cahaya matahari. Kesuksesan dalam terapi tergantung pada tipe albino dan seberapa parahnya gejala. Biasanya, orang dengan ocular albinism lebih mempunyai pigmen kulit normal, sehingga mereka tidak memerlukan perlakuan khusus pada kulit.

Pembedahan
Biasanya pengobatan untuk kondisi mata terdiri dari rehabilitasi visual. Pembedahan mungkin untuk otot mata untuk menurunkan nystagmus, strabismus, dan kesalahan refraksi seperti astigmatisma. Pembedahan strabismus mungkin mengubahan penampilan dari mata. Pembedahan untuk nistagmus mungkin dapat mengurangi perputaran bola mata yang berlebihan. Efektifitas dari semua prosedur ini bervariasi, tergantung dari keadaan masing-masing individu. Namun harus diketahui, pembedahan tidak akan mengembalikan fovea ke kondisi normal dan tidak memperbaiki daya lihat binocular. Dalam kasus esotropia (bentuk “crossed eyes” dari strabismus), pembedahan mungkin membantu daya lihat dengan memperbesar lapang pandang (area yang tertangkap oleh mata ketika mata melihat hanya pada satu titik).

Bantuan Daya Lihat
Kacamata dan ‘bantuan daya lihat’ lain dapat membantu orang albino, walaupun daya lihat mereka tidak dapat dikoreksi secara lengkap. Beberapa penderita albino cocok menggunakan bifocals (dengan lensa yang kuat untuk membaca), sementara yang lain lebih cocok menggunakan kacamata baca. Penderita pun dapat memakai lensa kontak berwarna untuk menghalangi tranmisi cahaya melalui iris. Beberapa menggunakan bioptik, kacamata yang mempunyai teleskop kecil di atas atau belakang lensa biasa, sehingga mereka lebih dapat melihat sekeliling dibandingkan menggunakan lensa biasa atau teleskop. Walaupun masih menjadi kontroversi, banyak ophthalmologist menyarankan penggunaan kacamata dari masa kecil sehingga mata dapat berkembang optimal.

Perlindungan terhadap Sinar Matahari
Penderita albino diharuskan menggunakan sunscreen ketika terkena cahaya matahari untuk melindungi kulit prematur atau kanker kulit. Baju penahan sinar matahari dan pakaian renang juga merupakan alternatif lain untuk melindungi kulit dari cahaya matahari yang berlebihan.
Penggunaan kacamata dan topi dapat membantu pula. Barang lain yang dapat membantu orang-orang dengan albino adalah menghindari perubahan tiba-tiba dari situasi cahaya dan menambahkan kaca penahan sinar matahari. Cahaya lebih baik tidak langsung mengenai posisi biasa dari penderita albino (seperti tempat duduk mereka pada meja makan). Jika mungkin, penderita albino lebih memilih untuk terkena cahaya di bagian punggung daripada di bagian muka.

MITOS-MITOS SALAH DALAM ALBINO
1.    Orang albino itu steril, padahal tidak demikian. Fungsi reproduksi mereka tidak mengalami gangguan apapun.
2.    Orang albino mempunyai umur pendek. Ini tidak benar secara umum, tetapi lebih disebabkan karena orang albino mempunyai kemungkinan lebih tinggi untuk menderita kanker kulit jika tidak memakai pelindung dari sinar matahari.
3.    Hubungan seksual dengan orang albino dapat membuat pasangannya terkena penyakit. Jelas tidak benar.


PENYAKIT SYRUP MEPEL/
MAPLE SYRUP URINE DESEASE (MSUD
)

PENGERTIAN
Maple Syrup Urine Desease (MSUD) adalah gangguan yang mempengaruhi metabolisme asam amino. Gangguan mempengaruhi cara tubuh memetabolisme protein komponen-komponen tertentu. Komponen ini adalah tiga cabang-rantai asam amino leusin, isoleusin, dan valin. Asam amino ini menumpuk di dalam darah menyebabkan efek toksik yang mengganggu fungsi otak. MSUD disebabkan oleh kekurangan enzim metabolisme cabang rantai asam keto-dehidrogenase (BCKDH), yang mengarah ke penumpukan dari cabang rantai asam amino (leucine, isoleucine, dan valine) dan bersifat racun dalam darah dan urin.
Penyakit syrup mapel ini di temukan 1 dari 185.000 bayi di seluruh dunia. Cacat gen penyakit ini bersifat genetik resesif autosom dan di turunkan dari generasi ke generasi. Untuk setiap kehamilan dari orang tua yang membawa gen ini, ada kemungkinan 25% anak mereka akan lahir dengan penyakit yang sama dan 50% anak akan membawa gen cacat tersebut. Orang dengan kondisi ini, metabolisme dalam tubuhnya tidak dapat memecah cabang rantai leusin asam amino, isoleusin dan valin. Hal ini menyebabkan penumpukan zat-zat kimia dalam darah. Dalam bentuk yang paling parah, MSUD dapat merusak otak selama stres fisik seperti infeksi, demam, atau tidak makan untuk waktu yang lama.
GEJALA
Gejala-gejala penyakit urin sirup maple adalah kurang nafsu makan, muntah, dehidrasi, letargi, hipotonia, kejang, ketoasidosis, dan penurunan neurologis.
PENGOBATAN
Dua aspek utama untuk pengobatan penyakit urin sirup maple (MSUD) jangka panjang manajemen dan pengobatan episode dekompensasi metabolik akut. Dialisis peritoneal atau hemodialyses digunakan untuk mengurangi tingkat asam amino.
Pengobatan jangka panjang memerlukan diet khusus. Diet termasuk formula bayi sintetik dengan level di bawah dari asam amino leusin, isoleusin, dan valin. Tujuan dari terapi diet adalah untuk menormalkan kembali cabang-rantai asam amino (terutama leusin) dengan membatasi asupan cabang rantai asam amino tanpa pertumbuhan merusak dan pengembangan intelektual. Terapi diet harus seumur hidup. Terapi gen juga merupakan pengobatan yang potensial di masa depan untuk pasien dengan MSUD.


PENYAKIT GAUCHER

PENGERTIAN
Penyakit Gaucher adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan penimbunan glukoserebrosid, yang merupakan hasil metabolisme lemak.
PENYEBAB
    Kelainan genetik yang menyebabkan penyakit gaucher bersifat resesif. Penderita memiliki 2 gen yang abnormal sehingga dapat menyebabkan penyakit ini.
GEJALA
    Penyakit ini menyebabkan pembesaran hati dan limpa serta pigmentasi kecoklatan pada kulit. Penimbunan glikosesrebrosid di dalam mata menyebabkan bintik kuning yang di sebut pinguekula. Penimbunan glukosesrebrosid di dalam sum sum tulang dapat menyebabkan nyeri.
    Penyakit ini memiliki 3 bentuk :
1.    Tipe 1 : Bentuk dewasa menahun.
Sebagian besar penderita penyakit ini menunjukkan bentuk dewasa menahun.
Terjadi pembesaran hati dan limpa disertai kelainan tulang.
2.    Tipe 2 : Bentuk infantil.
Terjadi pada masa bayi.
Bayi dengan penyakit ini mengalami pembesaran limpa dan kelainan sistem saraf yang berat.
Leher dan punggung mereka menjadi kaku akibat kejang otot.
Bayi-bayi ini akan meninggal dalam waktu 1 tahun.
3.    Tipe 3 : Bentuk juvenil.
Bisa dimulai kapan saja pada masa kanak-kanak.
Anak-anak dengan penyakit ini mengalami pembesaran hati dan limpa, kelainan tulang dan kelainan sistem saraf yang berkembang secara lambat.
Anak-anak yang dapat bertahan sampai masa remaja, bisa hidup selama beberapa tahun.

Kelainan tulang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada sendi. Pada kasus yang berat bisa terjadi anemia dan ketidak mampuan untuk menghasilkan sel-sel darah putih dan trombosit. Penderita tampak pucat, lemah, mudah terkena infeksi dan perdarahan yang berlebihan.
DIAGNOSA
    Jika di temukan pembesaran hati atau anemia dan di curigai penyakit gaucher, maka dilakukan biopsi hati atau sum sum tulang untuk memperkuat diagnosis. Diagnosis pada janin sebelum dilahirkan dapat dilakukan dengan memeriksa sel sel yang di peroleh dari contoh villi chorion atau amniosentesis ( pemeriksaan cairan ketuban ).
PENGOBATAN
    Penyakit ini dapat di obati dengan terapi sulih enzim. Biayanya sangat tinggi, dimana enzim di berikan secara intra vena yang biasanya dilakukan 2x seminggu. Terapi ini sangat efektif pada penderita yang tidak memilki komplikasi sistem syaraf. Sedandkan untuk mengatasi anemia bisa di lakukan transfusi darah.
Pengangkatan limpa melalui pembedahan dilakukan untuk :
1.    Mengobati anemia
2.    Meningkatkan jumlah sel darah putih yang rendah
3.    Mengobati jumlah trombosit yang rendah
4.    Mengurangi rasa tidak nyaman akibat limpa yang membesar.


PENYAKIT NIEMANN-PICK
PENGERTIAN
    Penyakit Niemann-Pick adalah suatu penyakit keturunan di mana terjadi kekurangan suatu enzim khusus yang mengakibatkan penimbunan dari sfingomielin ( hasil metabolisme lemak ) atau terdapat penimbunan kolesterol yang abnormal.
PENYEBAB
    Gen yang bertanggung jawab terhadap penyakit Niemann-Pick bersifat resesif, jadi sesorang yang menderita penyakit ini memiliki 2 gen dari kedua orangtuanya. Penyakit ini paling banyak terjadi pada keluarga yahudi.
GEJALA
    Penyakit Niemann-Pick memiliki lima bentuk atau lebih, tergantung pada beratnya kekurangan enzim atau beratnya penimbunan kolesterol. Pada bentuk juvenil berat yang disertai dengan kekurangan enzim, sama sekali tidak terdapat enzim. Terjadi kelainan sistem syaraf yang berat karena syaraf tidak dapat menggunakan sfingomielin untuk menghasilkan mielin (selubung syaraf).
    Anak anak dengan penyakit ini memiliki pertumbuhan lemak di dalam kulit, memiliki daerah pigmentasi yang gelap serta mengalami pembesaran hati,limpa dan kelenjar getah bening. Anak anak tersebut juga bisa mengalami retardasi mental. Anak anak ini biasanya mengalami anemia dengan jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah, yang membuat mereka mudah terkena infeksi dan mudah memar.
DIAGNOSA
    Beberapa bentuk penyakit Niemann-Pick dapat di diagnosis pada janin dengan mengambil contoh vilus korion atau amniosintesis (pemeriksaan cairan ketuban). Sesudah lahir diagnosis dapat ditegakkan dengan melakukan biopsi hati.
PENGOBATAN
    Penyakit Niemann-Pick dapat di obati, dan anak anak yang menderita penyakit ini cenderung meninggal karena infeksi atau kelainan fungsi sistem syaraf pusat yang progresif.

0 komentar:

Posting Komentar